Rabu, 06 Oktober 2010

Simulasi untuk menjadi seorang pemimpin perusahaan

Pupuk Jiwa Entrepreneur, Dipertandingkan secara Internasional
Tidak semua permainan di komputer berpengaruh negatif bagi remaja dan anak-anak. Hal itu yang mendasari dibuatnya sebuah permainan simulasi bisnis yang bernama Jl Titan. Dan Robert Gardinet adalah orang yang membeli lisensinya untuk diperkenalkan di Indonesia. Seperti apa bentuk simulasi bisnis itu?

YULISTYO PRATOMO

MEMBENTUK jiwa usaha mandiri atau jiwa entrepreneur harus ditanam sejak usia dini. Sebab, anak-anak relatif lebih mudah menerima masukan-masukan dari luar dibanding orang dewasa. Hal itulah yang mendasari Robert Gardinet. Director of Operation Prestasi Junior Indonesia (PJI) untuk membeli lisensi sebuah program simulasi bisnis berbentuk permainan bernama JI Titan.
Keberhasilan yang dibawa pria berusia 49 tahun ini dari negaranya di Amerika Serikat ingin dibaginya langsung kepada siswa-siswi di Indonesia agar mampu menghadapi pesaingan global. "Saya ingin membuat orang Indonesia bisa jadi lebih pintar, lebih besar.percaya diri, dan punya motivasi untuk wirausaha," paparnya.
Permainan yang diproduksi oleh sebuah perusahaan software yang bermarkas di Colorado. AS. tersebut dibuat dalam bentuk yang sangat interaktif. Artinya, kegagalan dan keberhasilan dalam membangun sebuah bisnis raksasa akan tergambar dalam sebuah animasi yang menggambarkan hasil yang didapatkan oleh pemainnya Sampai saat ini saya belum melihat game bisnis lebih realitas dari JI Titan ini." ungkap Gardinet kepada INDOPOS. kemarin.
Melalui program permainan yang berbentuk simulasi bisnis tersebut, setidaknya baik pelajar SMA atau SMK hingga mahasiswa dapat memberikan keputusan terbaik. Mereka akan menjadi salah satu pimpinan perusahaan yang memiliki wewenang penuh menjalankan manajemen. Meskipun hanya berbentuk permainan, konsep-konsep yang terdapat di bagian dalamnya dimasukkan unsur-unsur teori ekonomi seperti dunia nyata
Dengan begitu, segala bentuk keputusan yang dibuat harus benar-benar didasarkan perhitungan-perhitungan yang tepat agar tidak cepat rugi. Namun, setiap pemain tidak selalu harus mendapatkan keuntungan semata. Karena masih ada penilaian tertentu yang harus benar-benar diperhatikan. "Skor ditentukan melalui Performance Index (PI) yang berisi kriteria sales, rise, dan market share. Selain itu juga ada grafis," jelas Rsssika, education officer PJI.
Bagi Gardinet, Indonesia memiliki kesempatan sangat besar dalam menghadapi persaingan global dalam menjalankan bisnisnya. Hal itu dinya-takannya setelah setahun lalu ia melihat salah seorang peserta dari keluarga yang tidak mampu memenangi kompetisi yang diadakannya. Namanya adalah Iqbal, dia siswa dari SMK Negeri 26 Jakarta, dia anak yang pandai dan mampu membuktikan kalau dia bisa." kenangnya.
Setelah kemenangan tersebut, siswa tersebut jadi mampu membayar SPP dan membantu keluarganya. Selain itu. salah satu perusahaan internasional juga tertarik melihat bakat lerpen-damnya dan memberikan beasiswa agar berhasil menyelesaikan sekolahnya. Dulu dia anak pendiam dan pemalu. sekarang dia adalah anak yang percaya diri dan memiliki keputusan yang sangat baik untuk masa depannya." ujarnya dalam bahasa Indonesia yang cukup fasih.
Setiap tahunnya, permainan itu selalu dipertandingkan secara internasional, terakhir diseleng-
garakan di San Paolo. Brazil. "Saya harap orang-orang Indonesia bisa menembus tujuh besar dunia, sebelumnya kita sempat sukses masuk peringkat delapan dunia terbaik." sahutnya.
Hal itu membuatnya mencoba memperluas jangkauan permainan ini hingga ke seluruh Indonesia agar bisa lebih dikenal hingga seluruh tanah air. Salah satunya adalah sekolah-sekolah yang terletak di kawasan Kalimantan yang tidak memiliki koneksi internet. Padahal program tersebut sebelum dimainkan harus terhubung dengan
jaringan dunia maya agar dapat tersambung langsung menuju server pusat yang terletak di AS. Untuk menyiasatinya, mereka kembali membeli lisensi untuk program yang tidak mengharuskan penggunanya agar terhubung internet. Dengan begitu, mereka dapat mempelajari dan berlatih agar bisa mengikuti perlombaan hingga ke tingkat internasional "Kita datang langsung ke sana dan memberikan training langsung kepada mereka. Meski tidak terhubung internet bentuk animasi, format, dan sistemnya tetap sama." paparnya. ()
sumber:
http://bataviase.co.id/detailberita-10532952.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar